Bulan lalu sempat beredar laporan yang mengatakan jika Uber berpotensi untuk menjual bagian bisnisnya di kawasan Asia Tenggara kepada pesaingnya di kawasan ini, yakni kepada Grab yang merupakan kompetitor lokal. Seperti yang kita ketahui, Grab menjadi kompetitor terberat Uber di kawasan Asia Tenggara yang juga memunculkan kabar bahwa Uber sedang dalam pembicaraan dengan Grab untuk menjual bisnisnya.

Meskipun baru-baru ini CEO Uber mengatakan bahwa perusahaan tersebut tidak mempertimbangkan penjualan, namun menurut laporan dari Reuters, ada sebuah laporan baru hari ini yang mengklaim bahwa Uber mungkin menjual sebagian bisnisnya di Asia Tenggara ke Grab. Menurut sumber mereka, Grab berada dalam negosiasi untuk membeli sebagian bisnis Uber di Asia Tenggara. Tentu ini akan menjadi retret kedua Uber di pasar Asia jika kesepatakan tersebut terjadi.
Sebelumnya Uber telah menjual divisinya di Tiongkok kepada kompetitor lokal bernama Didi dengan imbalan 20% sahan di perusahaan tersebut. Bahkan Uber juga menggabungkan bisnisnya dengan Yandex di Rusia untuk 37% saham.
Tampaknya, untuk perjanjian dengan Grab kali ini bakal serupa dengan yang pernah terjadi di Tiongkok pada tahun 2016 lalu. Grab bakal membeli bisnis Uber di wilayah Asia Tenggara dan akan memberikan Uber saham pada bisnis yang telah mereka beli. Sayangnya, sumber tersebut tidak memberikan rincian informasi mengenai kuangan. Selain itu, baik pihak Uber maupun Grab belum mau berkomentar mengenai laporan tersebut.