Kasus meledaknya baterai pada smartphone Galaxy Note 7 menjadi tamparan keras untuk reputasi Samsung. Mereka pun telah melakukan kebijakan recall untuk ponsel andalannya itu. Setiap pemilik smartphone Galaxy Note 7 bisa menukarkan ponselnya dengan versi baru Galaxy Note 7 yang aman dari risiko meledak.
Samsung pun telah melakukan identifikasi terkait risiko ledakan yang mungkin terjadi pada produk smartphone high end miliknya itu. Dan dengan adanya proses recall ini, Samsung akan menarik semua produk smartphone Galaxy Note 7 yang berisiko meledak.
Mereka pun selanjutnya akan mengganti keberadaan Galaxy Note 7 yang rawan meledak dengan Galaxy Note 7 baru yang teridentifikasi aman dari risiko meledak. Para konsumen, seperti dikutip dari PC World, bisa dengan mudah mengetahui mana ponsel Galaxy Note 7 yang sudah lolos dari pengawasan Samsung dan aman serta mana yang berisiko meledak.
Pihak Samsung menyematkan stiker berwarna putih yang bertuliskan huruf S untuk smartphone Galaxy Note 7 yang terindikasi aman. Stiker itu berlokasi di pojok kanan stiker IMEI ponsel. Sebagai tambahan, pihak Samsung juga akan meluncurkan database IMEI online. Database IMEI online itu dibuat untuk memberikan kemudahan bagi para pengguna Galaxy Note 7 untuk memeriksa apakan ponsel yang dipegangnya aman atau tidak.
Di Indonesia, ponsel Galaxy Note 7 masih belum dipasarkan secara resmi. Pada awal bulan ini, Samsung sebenarnya memang berniat melayani pre-order Galaxy Note 7. Hanya saja, melihat dampak buruk dari risiko Galaxy Note 7 yang rawan meledak, Samsung pun akhirnya memutuskan untuk membatalkan layanan pre-order itu.
(BHK)