Bicara soal sistem operasi, pasti kerentanan selalu ada dan membayangi pengguna perangkat dengan OS terkemuka dunia. Platform mobile meningkat secara signifikan sejak beberapa tahun terakhir, dimana OS Android menjadi sistem operasi mobile paling banyak digunakan di seluruh dunia. Tentu dengan meningkatnya jumlah pengguna smartphone dan tablet Android juga menyumbang tingginya angka serangan malware.

anti-virus-software

Selama tahun 2016 lalu, diketahui serangan malware telah meningkat sebesar 400% dari tahun sebelumnya, dan seperti yang bisa ditebak, OS Android menjadi OS yang paling dominan terserang program jahat. Data tersebut dikutip dari laporan ‘Threat Intelligence Report’ yang dirilis oleh Nokia.

Dari peningkatan hingga 4x lipat ini, diketahui perangkat smartphone menyubang sebesar 85% dari jumlah perangkat yang terinfeksi, dimana mayoritas adalah smartphone yang menjalankan OS Android. Hal ini cukup masuk akal, karena semakin banyak jumlah pengguna akan semakin banyak pula malware yang menyerang.

Namun ada kabar baiknya juga, dimana serangan terharap perangkat PC yang berbasis Windows semakin menurun dari tahun sebelumnya. Diketahui, menurunnya jumlah serangan perangkat PC karena tertekan tingginya angka pengguna smartphone yang semakin hari semakin banyak. Perangkat mobile saat ini memang sedikit banyak bisa menggantikan fungsi komputer PC.

Pada laporan yang sama, Nokia juga menyebutkan jika perangkat Internet of Things (IoT) juga menyumbang angka kerentanan dalam keamanan, yang sangat rentan terhadap serangan Denial of Service (DDoS), dimana serangan ini akan mengganggu kemampuan perangkat untuk terhubung dengan jaringan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here