Review Polytron Zap 6 Posh 4G LTE, Smartphone Lokal dengan Desain Menawan
Semakin banyaknya perusahaan yang menggeluti bisnis smartphone, menjadikan para perusahaan ini bersaing secara ketat untuk dapat bertahan. Salah satunya dengan meningkatkan mutu serta desain yang menawan, agar dapat memenangkan persaingan. Pasalnya untuk sekarang ini, selain performa yang baik, desain yang menawan juga menjadi bahan pertimbangan konsumen untuk memilih smartphone.
Kali ini salah satu brand lokal, Polytron siap bersaing dengan gempuran smartphone asal Tiongkok. Polytron mengandalkan smartphone Zap 6 Posh 4G 501 untuk bersaing dengan saingannya. Berbeda dengan kebanyakan brand lokal yang mayoritas masih menggunakan bahan plastik untuk body smartphone, kali ini Polytron menggunakan bahan metal sebagai case smartphone miliknya.
Tentu dengan bahan metal akan menambah kesan mewah pada smartphone ini, terlebih pilihan warna yang elegan akan membuat smartphone ini semakin menarik. Penasaran seperti apa performa yang dimiliki oleh Polytron Zap 6 Posh 4G 501 ini? Simak terus review kami.
Spesifikasi Polytron Zap 6 Posh 4G501:
- Dimensi : 142,95×72,97×7,8mm, 135,8g.
- Layar : 5 inci full lamination curved screen 2.5D, HD 720p
- Chipset : Mediatek MT6735A
- CPU : Quad core 1,3GHz 64 bit
- RAM : 2GB
- ROM : 16GB, micro SD
- Kamera : 8MP AF, LED flash + 5MP LED flash
- OS : Android 5.1 Lollipop, Fira OS UI
- Jaringan : 3G HSPA, 4G LTE
- Konektivitas : WiFi, Bluetooth, GPS/AGPS,
- Baterai : 2.150mAh
- Warna : Gold, Grey
Kelengkapan di dalam kotak:
- Unit Polytron Zap 6 Posh 4G 501
- Earphone
- Kabel USB
- Adaptor/Charger
- SIM ejector
- Soft case
- Pelindung layar
- Buku panduan manual dan garansi
Body & Desain
Meski hanya dibanderol 1 jutaan Rupiah, smartphone ini datang dengan body build dan desain yang tak kalah dengan smartphone kelas menengah ke atas. Smartphone ini mengusung bahan metal sebagai pembungkus dan memiliki desain flat yang terkesan tegas. Menggunakan bahan metal juga membuat smartphone ini lebih terkesan kokoh.
Seperti kebanyakan smartphone lain yang menggunakan bahan metal, smartphone ini juga mengusung konsep unibody yang berarti casing smartphone ini tidak dapat dilepas. Desain yang hampir mirip dengan Nexus 6P juga menambah nilai jual dari smartphone ini. Dalam balutan metal, smartphone akan tersedia dalam dua pilihan warna, yakni Gold dan Gray.
Display & Antarmuka
Smartphone ini datang dengan layar seluas 5 inci beresolusi HD 720×1280 piksel. Resolusi yang diusung memang pas dan standar untuk layar yang tidak terlalu lebar. Menariknya, smartphone ini telah menggunakan kaca 2.5D yang terlihat sedikit melengkung di setiap sisinya. Kualitas warna dan ketajaman gambar terasa biasa saja, tidak begitu istimewa. Saat digunakan di bawah sinar matahari yang terik, layar tidak menunjukkan performa yang maksimal.
Untuk antarmukanya, nampaknya Polytron ingin menghadirkan sesuatu yang baru. Smartphone ini telah menggunakan Fira UI yang berbasis Android 5.1 Lollipop. Tampilan dari antarmuka ini terlihat sederhana, dengan hilangnya app drawer. Namun sayangya, Fira UI belum mendukung tema, sehingga kita tidak dapat mengubah-ubah tampilan dari smartphone ini.
Meski masih minim kustomisasi, namun upaya Polytron untuk mendongkrak kualitas dari smartphone besutannya patut diapresiasi. Karena masih sedikit brand smartphone lokal yang memiliki tampilan antarmuka buatan sendiri. Kebanyakan smartphone lokal masih menggunakan tampilan stock Android.
Selain itu, tampilan antarmuka Fira UI ini tidak menggunakan banyak RAM, dari total 2GB tersisa hampir separuhnya atau sisa 1GB. Tentu dengan sisa RAM yang lega membuat performa smartphone ini tidak tersendat. Ada fitur menarik di tray status bar, yakni info nomor dan sisa pulsa yang Anda miliki. Layanan ini memanfaatkan koneksi internet untuk mendapatkan informasi.
Fitur
Fira UI memiliki fitur buatan Polytron sendiri, yakni terdiri dari Fira Store dan Fira ID. Keuntungan menggunakan Fira Store kita dapat membeli pulsa, token listrik, atau bahkan voucher game online seperti Steam. Untuk dapat menggunakannya, kita diharuskan membuat akun yang disebut Fira ID, setelah mengisi semua data yang diperlukan, nanti kita akan diarahkan ke Fira Pay, yang mana fitur ini sebagai jembatan antara kita (sebagai pengguna) dalam membeli pulsa, token listrik, atau voucher game.
Lalu kita diwajibkan mengisi form berupa nomor kartu kredit, tanggal kadaluarsa, serta kode rahasia yang ada dibalik kartu kredit. Bagi yang masih bertanya-tanya, mengapa kita diwajibkan mengisi rincian kartu kredit? Dikarenakan sistem pembayaran dari Fira Store ini mewajibkan sistem pembayaran menggunakan kartu kredit. Cukup disayangkan tidak dapat dinikmati secara luas, terlebih pengajuan kartu kredit di Indonesia sendiri masih terbilang sulit.
Selain itu, smartphone ini juga telah memiliki fitur Smart Wake yang mana fitur ini merupakan gestur yang hampir ada di kebanyakan smartphone kelas entry level dan kelas mainstream. Dengan fitur ini kita dapat mengatur gestur apa saja yang ingin kita aktifkan saat layar dalam keadaan mati. Misal saja ketuk dua kali saat layar mati untuk mengaktifkannya. Selain itu, bisa juga membuka aplikasi pemutar lagu dengan membentuk huruf M, atau huruf C untuk menuju ke aplikasi dialer.
Kamera
Beralih ke bagian kamera, Polytron Zap 6 Posh 4G 501 ini dibekali dengan kamera utama 8 megapiksel, dan 5 megapiksel untuk kamera depannya. Pada aplikasi kamera, terdapat beberapa mode seperti Beautify, Live Photo, Motion Track, dan Panorama Mode. Sayangnya, kita tidak akan menjumpai mode manual namun kita dapat mengatur besaran ISO, eksposure, dan white balance melalui menu pengaturan kamera.
Kita juga dapat memilih mode foto yang akan diambil karena pada aplikasi kamera bawaan Polytron Zap 6 Posh 4G 501 ini terdapat mode foto yang cukup banyak dari modus malam, potrait, kembang api, hingga olah raga juga ada pada aplikasi kamera di smartphone berbodi metal ini. Fitur yang cukup menarik dari smartphone ini adalah mampu menangkap foto secara beruntun (burst) hingga 99 foto dalam sekali pengambilan.
Soal video, Polytron Zap 6 Posh 4G501 ini mampu merekam hingga resolusi 1080×1920 piksel alias FHD. Selain itu, kamera smartphone ini juga telah dibekali dengan fitur EIS (Electronic Image Stabilization), yang dapat mengurangi guncangan atau getaran saat merekam video. Kita juga dapat mengatur dari kualitas video yang akan diambil, dari low, medium, high, hingga fine.
Kurang lengkap rasanya bila kami tidak membahas hasil jepretan dari kamera Polytron Zap 6 Posh 4G501 ini. Saat kami coba, hasil yang didapat tidak mengecewakan. Warna dan ketajaman gambar dirasa cukup pas mengingat harga dari smartphone ini juga tidak begitu tinggi. Namun yang disayangkan, kinerja LED flash kamera depan tidak bekerja secara optimal, sehingga hasil foto selfie saat di tempat yang gelap tidak begitu terlihat.
Berikut adalah hasil foto yang diambil menggunakan smartphone lokal ini.
Multimedia dan Performa
Urusan multimedia, Polytron Zap 6 Posh 4G 501 ini memiliki aplikasi bawaan stok Android untuk membuka galeri foto, pemutar lagu, dan pemutar video. Tampilan dari aplikasi tersebut tidak ada yang spesial dari ketiganya, hanya pemutar lagu yang dilengkapi dengan pengaturan seperti equalizer dan beberapa efek. Smartphone ini juga masih dilengkapi dengan FM radio, sehingga kita masih bisa mendengarkan saluran radio favorit kita dari smartphone ini.
Kualitas suara yang dihasilkan dari speaker Polytron Zap 6 Posh 4G501 yang terletak di bagian bawah ini kami rasa cukup lantang, hanya saja saat posisi volume maksimal, sedikit terdengar suara pecah. Selain itu, dari dua sisi lubang loud speaker, hanya bagian kanan saja yang mengeluarkan suara. Soal video, pemutar bawaan Polytron Zap 6 Posh 4G501 ini mampu memutar video hingga resolusi Full HD dengan lancar.
Smartphone ini disokong oleh chipset Mediatek MT6735A yang membawa 4 inti prosesor berteknologi 64-bit quad core 1.3 GHz Cortex-A53. Disandingkan dengan GPU Mali-T720 dan RAM sebesar 2GB membuat kinerja dari smartphone ini sangat lancar, bahkan untuk sekelas quad core, smartphone ini memiliki performa di atas rata.
Kami juga melakukan uji benchmark dengan beberapa aplikasi pengujian, seperti AnTuTu Benchmark, Sensor Box, dan NenaMark II. Berikut hasilnya:



Yang menjadi perhatian pada hasil benchmark kali ini adalah, pada aplikasi Sensor Box, tertera bahwa Polytron Zap 6 Posh 4G501 ini mendukung penggunaan sensor gyroscope dan magnet. Namun saat kami mencobanya, kedua sensor ini tidak dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya. Kami mengunduh game virtual reality (VR) juga tidak ada tanda-tanda bahwa smartphone ini dibekali dengan sensor gyroscope.
Hal yang sama juga terjadi pada sensor magnet dan orientasi, kami mencoba mengunduh aplikasi kompas digital namun selalu mengalami error. Kami telah mencoba untuk mengkalibrasi juga tidak membuahkan hasil apapun. Mungkin ini adalah bug dari Sensor Box yang salah membaca atau masalah lain pada hardware.
Untuk penyimpanan, berbekal memori internal sebesar 16GB, kita masih bisa menambah dengan adanya slot micro SD yang letaknya berada slot SIM 2, jadi. Penggunaan sistem operasi Fira ini menurut kami tidak memakan banyak ruang, karena saat sudah terpasang game dan beberapa aplikasi, Polytron Zap 6 Posh 4G501 yang kami uji ini masih memiliki sisa sekitar 6,5GB.
Baterai
Dengan berbekal baterai berkapasitas 2.150mAh, smartphone ini masih sanggup untuk diajak beraktivitas seharian. Namun dengan catatan bahwa tidak terlalu sering digunakan untuk bermain game, bila sekadar dipasangi aplikasi media sosial masih mampu untuk bertahan dari pagi hari hingga sore hari.
Kami menguji dari pagi hari hingga malam, Polytron Zap 6 Posh 4G501 ini masih mampu bertahan selama kurang lebih 8 jam. Pengujian baterai dilakukan dengan berkirim pesan instan melalui aplikasi BBM, mengakses media sosial, browsing, dan sesekali bermain game ringan seperti Clash of Clan dan Hay Day. Sayangnya smartphone ini tidak dilengkapi fitur pengisian daya cepat seperti Quick Charge, karena saat diuji dari posisi 0%, kami butuh sekitar 2 jam lebih 30 menit untuk mengisi penuh daya dari smartphone ini.
Namun ada yang perlu diingat, karena smartphone ini mengusung konsep unibody, maka baterai tidak dapat dilepas. Jadi pengguna harus lebih bijak dalam menggunakan smartphone agar baterai tidak cepat rusak atau melembung.
Kesimpulan
Pasar smartphone Indonesia saat ini memang masih didominasi oleh brand asal luar negeri, khususnya dari Tiongkok. Namun hal tersebut tak membuat Polytron gentar dalam memperkenalkan smartphone jajaran Zap 6. Ditambah dengan peraturan pemerintah Indonesia tentang Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), membuat Polytron percaya diri jika smartphone 4G terbarunya bakal diterima oleh masyarakat Indonesia. Terlebih smartphone ini sudah menggunakan OS Fira yang merupakan kustom dari Android Lollipop.
Sistem operasi Fira sendiri menghadirkan suasana segar bagi perkembangan smartphone tanah air, dengan fitur unggulan Fira Store yang mempermudah para penggunanya dalam melakukan pembelian pulsa atau token listrik. Namun metode penagihan yang hanya menyediakan penggunaan kartu kredit saja cukup disayangkan memang.
Selain itu, desain premium juga menjadi kelebihan smartphone ini, dengan mengusung bahan metal, tentu membuat smartphone ini terlihat lebih menawan dan tidak terkesan smartphone murahan.
Untuk fitur-fiturnya, masih terasa standar, hampir mirip dengan smartphone kebanyakan di kisaran harga yang sama. Namun untuk performanya sendiri sudah di atas rata-rata smartphone di harga satu jutaan. Dengan harga sekitar Rp1,6 juta, dirasa sudah layak mendapatkan smartphone ini, terlebih dengan desain yang elegan dan performa yang handal.
Kelebihan
- Body terbuat dari metal
- Penggunaan sistem operasi Fira yang tidak banyak memakan RAM
- Dukungan jaringan 4G LTE
- Adanya Fira Store sebagai solusi praktis dalam membeli pulsa dan voucher
Kekurangan
- LED flash kamera depan tidak terang
- Hasil jepretan terbilang standar
- Beberapa sensor sperti gyroscope, compas, dan magnet tidak berfungsi
- Kapasitas baterai yang standar
- Penggunaan kartu kredit yang kurang praktis untuk pembayaran Fira Store
Daftar pertanyaan yang sering dilontarkan beserta jawabannya:
Q: Sistem operasi yang digunakan Android versi berapa ya?
A: Android 5.1.1 Lollipop dengan antarmuka dari Polytron, Fira UI
Q: Adakah telah menggunakan pelindung layar seperti Corning Gorilla Glass atau sejenisnya?
A: Tidak ada
Q: Sudah mendukung jaringan 4G LTE?
A: Sudah, untuk operator yang didukung di Indonesia dengan frekuensi 1800MHz atau 2100MHz antara lain Indosat Ooredoo, Telkomsel, dan XL Axiata.
Q: Berapa sisa RAM dengan menggunakan Fira UI?
A: Sisa RAM sekitar 1GB, termasuk pemasangan aplikasi pihak ketiga.
Q: Berapa sisa ROM setelah penggunaan sistem?
A: Memori internal yang dapat digunakan kurang dari 11GB.
Q: Apakah ada LED notifikasi pada Polytron Zap 6 Posh 4G501 ini?
A: Tidak ada
Q: Bisa main game virtual reality (VR)?
A: Tidak bisa, karena sensor Gyroscope smartphone ini tidak dapat bekerja.
Q: Apakah Polytron Zap 6 POsh 4G501 mendukung penggunaan kompas digital?
A: Tidak, karena sensor magnetik tidak berfungsi
Q: Apakah panas saat bermain game?
A: Cukup panas, terlebih bila game online yang cukup berat