Siapa yang tak mengenal Foxconn, manufaktur produk elektronik terbesar ini memang sudah dikenal oleh dunia. Bahkan mungkin salah satu perangkat elektronik yang Anda miliki merupakan hasil produksi dari perusahaan kontrak Taiwan ini. Di sisi lain, mungkin Anda sudah mendengar tentang kasus pekerja bunuh diri dan berita mengenai kondisi kerja yang buruk pada perusahaan dalam beberapa tahun terakhir.
Tampaknya perusahaan ingin menghentikan pemberitaan negatif yang telah mengarah kepada mereka dengan menerapkan robot pekerja di beberapa pabrik miliknya. Menurut Central News Agency, kelompok ini telah terpasang sebanyak 40.000 robot yang akan menangani pekerjaan manufaktur di beberapa pabriknya.
Sebuah pernyataan General Manager dari departemen teknologi otomatisasi Foxconn, Dai Chia Peng, mengatakan robot tersebut dijuluki Foxbots yang sedang digulirkan dari parbik perusahaan di Taiwan, Shenzhen, dan Jingzhen dengan produksi robot mencapai sekitar 10.000 unit per tahunnya. Beberapa robot sudah diterapkan di sejumlah pabrik di China, seperti basis industri di Zhengzhou, pabrik tablet di Chengdu, serta dua pabrik di Kunshan dan Jiashan yang membuat produk komputer dan peripheral.
Dengan melihat potensi tersebut, kemungkinan besar dalam waktu kurang dari satu dekade kebanyakan pekerja akan digantikan oleh robot di pabrik Foxconn. Di sisi lain, perusahaan telah memangkas sebanyak 60.000 pekerja di Kushan. Hal ini dilakukan karena desakan dari para buruh yang menuntut upah terlalu rendah, sementara kualitas produksi kurang memuaskan. Dengan menerapkan robot pekerja, itu tidak akan menimbulkan protes di masa yang akan datang.