Di era digital seperti sekarang kita sebagai masyarakat semakin bebas dalam memberikan pendapat di dunia maya. Bila dulu banyak masyarakat yang turun ke jalan untuk menyampaikan pendapatnya, kini pun dapat menyalurkan aspirasinya melalui media sosial.
Namun ada juga salah satu cara yang dianggap aktif dan menyita perhatian, yakni melakukan pembobolan situs pemerintah atau instansi terkait. Seperti yang dilakukan oleh seorang remaja di Jepang, yang mana telah melakukan serangan ke berbagai situs. Dilansir dari Tech Viral, remaja 16 tahun asal Jepang telah membungkam beberapa situs terkait instansi pendidikan.
Tak tanggung-tanggung, remaja ini membungkam 444 situs yang terdiri dari situs resmi sekolah mulai dari tingkat dasar, menengah pertama dan menengah atas. Saat dipengadilan remaja ini mengatakan bahwa hal tersebut dilakukannya karena dirinya merasa bahwa guru disekolah sangat tidak berkompeten dalam mengajar. Mereka (guru) disebutkan tidak memberikan kesempatan pada para murid untuk berekspresi secara bebas.
Dengan melancarkan serangan Distributed Denial of Service (DDoS), remaja ini menyerang situs sekolah yang ber-server di jaringan Osaka Board of Education. Kejadian ini sendiri pun telah dilakukan pada November 2015 silam, dimana saat remaja ini masih dibanguku sekolah menengah pertama.
Saat polisi menangkap remaja 16 tahun ini, polisi menemukan banyak buku yang membahas soal hacking atau peretasan. Bahkan para polisi juga mengamankan komputer dangan program DDoS yang digunakan untuk melancarkan aksinya tahun lalu. Yang lebih mencengangkan adalah, saat dimintai keterangan di pengadilan, remaja ini mengungkapkan bahwa dirinya memiliki ambisi untuk bergabung dengan sekelompok peretas ternama, Anonymous.