Sebagai raksasa software, Microsoft memang sudah masuk ke dalam permaian ChatBot, dimana perusahaan ini sudah memulainya dengan meluncurkan ChatBot Tay pada awal tahun 2016 ini. Sayangnya, sistem dengan basis kecerdasan buatan (AI) itu dirancang untuk memperbolehkan bot menangkap hal-hal negatif yang dilontarkan oleh pengguna, seperti komentar seksi atau rasis. Hal tersebut membuat Microsoft segera menariknya dan meminta maaf sebesar-besarnya atas kesemrawutan itu.

Untuk menebus kesalahan pada ChatBot sebelumnya, Microsoft memberikan ChatBot AI baru yang telah mereka luncurkan. AI tersebut bernama Zo, yakni sebuah ChatBot baru yang dapat Anda temukan pada aplikasi perpesanan Kik. Layanan ini pertama kali ditemukan oleh pengguna Twitter bernama Tom Hounsell, dimana chatbot tersebut lebih tampak hidup dan dapat diakses melalui aplikasi Kik, sehingga pengguna yang ingin mencoba ChatBot tersebut harus menginstal Kik terlebih dahulu.

Selain Kik, tampaknya ChatBot Zo bakal meluncur ke platform lain di masa depan, seperti Facebook Messenger, Twitter, dan Snapchat. Mudah-mudahan jika dan ketika hal tersebut terjadi, Microsoft dapat belajar dari kesalahan sebelumnya dengan mencegah Zo menyerap hal-hal buruk yang dilontarkan kepadanya dari pengguna.

Selain itu, ada beberapa perbandingan yang cukup jauh antara ChatBot Zo dan Xiaoice, yakni sebuah ChatBot yang diluncurkan Microsoft pada tahun 2014 lalu di pasar Tiongkok, bedanya dulu Microsoft tidak terlalu banyak gembar-gembor mengenai debutnya, berbeda dengan Zo yang debut dengan banyak pemberitaan.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here