Pada awal peluncuran game Pokemon Go, Nintendo memperoleh dampak positif dengan peningkatan nilai sahamnya. Bahkan pada saat itu, nilai saham Nintendo naik hingga 86 persen. Namun kini, nilai saham Nintendo pun turun 17 persen menjadi senilai 85,2 triliun rupiah. Penurunan nilai saham ini terjadi karena para investor sempat kecele menganggap bahwa Pokemon Go adalah game keluaran Nintendo.

Pada hari Jumat kemarin, penjualan saham Nintendo mencapai rekor terbesar. Pada saat itu, angka penjualan saham Nintendo mencapai angka 4,5 miliar USD dan mengalahkan nilah saham Sony. Pencapaian ini pun mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh Tokyo Electric.
Namun kini, seperti dikutip dari Bloomberg, nilai saham turun sebesar 17 persen karena para investor merasa kecele. Mereka pun baru sadar kalau ternyata Nintendo bukanlah pihak yang merilis game Pokemon Go. Seperti diketahui, game Pokemon Go merupakan produk dari developer Niantic. Meski memang, dalam prakteknya, Nintendo mempunyai kepemilikan sekitar 32 persen karena penggunaan franchise Pokemon dalam game tersebut.
Penurunan nilai saham Nintendo pun sebenarnya bisa lebih dari angka 17 persen. Hanya saja, hal itu tidak terjadi karena adanya peraturan dari Tokyo Stock Exchange yang mencegah adanya penurunan saham sebuah perusahaan lebih dari angka 18 persen.
(BHK)