Eropa Bangun “Jalan Tol Data Luar Angkasa” Menggunakan Teknologi Laser

Eropa Bangun “Jalan Tol Data Luar Angkasa” Menggunakan Teknologi Laser

Eropa telah meluncurkan satelit pertama dari European Data Relay System (EDRS) dan telah diatur untuk meluncur dari aikonur cosmodrome di Kazakhstan dengan Laser node payload, yang bertujuan untuk melakukan transfer data pencitraan bumi dari satelit ke stasiun bumi, dengan kecepatan sekitar 90 kali lebih cepat dari koneksi internet Anda sekarang ini dan secara drastis mengurangi penundaan/delays.

(Kredit: Airbus Denfece and Space SAS 2014)
(Kredit: Airbus Denfece and Space SAS 2014)

Seperti yang dikutip dari Motherboard, Michael Witting selaku manajer proyek untuk EDRS di European Space Agency mengatakan “Anda bisa membayangkan jika itu hampir 100 kali kecepatan koneksi internet yang normal di rumah, Anda dapat mengirimkan sejumlah fenomenal data dalam periode yang sangat singkat,”.

Saat ini kebanyakan satelit pencitraan bumi berada di orbit yang rendah dari bumi dan mengirimkan data yang mereka kumpulkan ke stasiun yang ada di permukaan bumi. Tapi satelit hanya bisa melakukan kontak dengan stasiun yang ada di bumi ketika posisi mereka relevan, yang berarti ada perbedaan waktu selama 90 menit antara komunikasi dan slot waktu terbatas untuk mentransfer data.

Sinyal EDRS-A akan diluncurkan pada satelit Eutelsat-9B ke orbit geostasioner, yang berada jauh dan tinggi sekitar 36.000KM, serta memiliki jarak pandang yang lebih luas terhadap planet ini. Witting mengatakan dengan jarak tersebut, satelit dapat mengirimkan data ke arah 50 persen dari bentuk bumi.

(Kredit: ESA)
(Kredit: ESA)

Ini bisa sangat berguna untuk satelit dengan aplikasi yang terhalang oleh latency, seperti satelit observasi bumi yang digunakan untuk menginformasikan upaya bantuan bencana di permukaan bumi.

“Apa pun dari bencana di laut, seperti tumpahan minyak, gempa bumi, tsunami, bencana alam seperti banjir dan sebagainya di mana ada pasukan darat untuk membantu sesegera mungkin, waktu adalah esensi,” kata Witting.

European Space Agency telah bermitra pada proyek tersebut dengan perusahaan Perancis Airbus Defence and Space, yang akan mengoperasikan layanan. Airbus akan menawarkan transfer data berkecepatan tinggi sebagai layanan komersial, terutama dua pelanggan satelit ESA Sentinel-1 dan Sentinel-2 , yang keduanya melaksanakan tugas observasi Bumi.

EDRS bekerja dengan mengumpulkan data dari satelit yang lebih rendah melalui optik (laser) Link dan kemudian memantul kembali ke stasiun yang ada di permukaan. Terminal laser dikembangkan oleh perusahaan Jerman, Tesat. Perusahaan tersebut adalah yang pertama dari jenisnya dan memiliki tingkat sedikit lebih tinggi dari link radio yang biasanya digunakan oleh satelit.

EDRS-A telah meluncur akhir bulan Januari lalu dan diharapkan ajan memulai pelayanannya bagi pelanggan Sentinel pertama pada bulan Mei mendatang. Selain itu, satetelit kedua yang bernama EDRS-C direncanakan bakal meluncur di pertengahan tahun 2017 mendatang.

Satelit kedua akan menambah kapasitas sistem, karena masing-masing hanya dapat relay data dari satu satelit lain pada suatu waktu, serta menambahkan cakupan geografis yang lebih besar dan bertindak sebagai redundansi jika salah satu satelit rusak atau mengalami pemadaman.

 

Review Coolpad Shine dg Fingerprint