Dropbox Paper Rilis Hari Ini: Calon Saingan Berat Google Docs!
Setelah diperkenalkan pada Oktober 2015 dan memasuki versi beta pada Agustus 2016, akhirnya Dropbox Paper resmi diluncurkan pada hari ini.
Dropbox Paper merupakan alat bantu untuk dunia bisnis sebagai fitur edit dokumen kolaboratif. Hampir sama seperti Google Docs, hanya saja Dropbox Paper lebih menekankan kebebasan format dokumen dan kemudahan kerja sama sebuah tim untuk membuat proyek.
Berbeda dengan Google Docs yang terpaku pada format dokumen layaknya Ms. Office, Dropbox Paper lebih fleksibel dengan pilihan template yang memang cocok digunakan sebagai pelengkap meeting, tukar pendapat ataupun rapat dan pertemuan sederhana.
Awal rilisnya Dropbox Paper telah mendukung 21 bahasa. Kabar baiknya, Bahasa Indonesia masuk jajaran rilisan awal Dropbox Paper!
Ya, Dropbox memang melirik Indonesia sebagai pasar potensial untuk menarik para pengguna Google Docs beralih ke Dropbox Paper. Sebab, Dropbox Paper tidak hanya berfokus pada pembuatan dokumen. Dropbox Paper memungkinkan mengimpor, mengedit, dan berkolaborasi pada sejumlah jenis file lain dari Google, Microsoft, dan produk dokumen lainnya.
“Kami sangat berharap Dropbox Paper digunakan di lingkungan orang-orang yang menggunakan produk Microsoft dan Google,” ungkap Rob Baesman, kepala produk Dropbox.
Dropbox Paper merupakan pilihan utama jika sahabat beritateknologi.com menginginkan fleksibilitas dan peningkatan produktivitas dalam sebuah proyek tim. Selain itu, Dropbox Paper membuat manajemen kesekretariatan seperti rapat, daftar hadir, poling ide dan pendapat menjadi lebih rapi dan aman.
Dropbox memang sudah mengincar fitur dokumen kolaboratif sebagai alat bantu untuk manajemen perusahaan ataupun bagi tim yang masih mengembangkan perusahaan Startup atau rintisan. Dropbox Paper juga bisa didownload untuk platform Android dan iOS.