Android Pun Tak Mampu Selamatkan BlackBerry
Hasil fiskal kuartal keempat BlackBerry memang menunjukkan angka pertumbuhan di sektor perangkat lunak dan layanan yang menyelamatkan pendapatan perusahaan. Namun laporan juga menunjukkan angka penurunan dalam sektor penjualan perangkat keras yang hanya mampu menjual 600 ribu unit pada fiskal kuartal terakhir. Tentu ini merupakan prestasi yang buruk bagi BlackBerry.

Seperti yang dilansir dari Forbes, Senin (4/4/2016), meski BlackBerry masih memiliki kesempatan untuk penjualan Priv selama sisa tahun 2016 ini, namun dengan melewatkan prediksi dari Wall Street dengan penjualan 850 ribu unit dan penurunan 14,3 persen pada penjualan di kuartal sebelumnya, hal itu merupakan tanda yang mengancam keselamatan departemen perangkat keras BlackBerry.
CEO BlackBerry, John Chen sebelumnya juga sempat mengatakan bahwa jika memang diperlukan, BlackBerry harus menjual tiga juta handset untuk mencapai titik impas agar dapat menyelamatkan departemen hardware BlackBerry. Namun target yang sudah dipasang tersebut sepertinya hanya menjadi angan-angan saja.
Smartphone penerus BlackBerry Priv tahun ini kemungkinan masih menggunakan sistem operasi Android, namun kedepannya akan menargetkan ultra-kompetitif perangkat mid-range. Chen telah memahami jika pasar perangkat high-end bukan lagi tempat untuk BlackBerry bersaing. Kendati demikian, Chen tak menambahkan keterangan tambahan yang lebih spesifik.
Tentu untuk bertahan dalam persaingan perangkat mid-range akan membuat BlackBerry kesulitan. Hal itu karena pasar mid-range sangat ketat dalam persaingan harga dan spesifikasi yang layak. Sedangkan BlackBerry Priv sendiri terlalu mahal untuk spesifikasi yang dapat ditemui pada smartphone yang lebih murah.